Monday, May 20, 2013

7 Penyebab Nyeri Punggung (Back Pain) yang Parah

Back pain (nyeri punggung) merupakan tanda stres atau adanya kerusakan pada otot, ligamen, atau tendon.

Nyeri terkadang menyebar ke bagian bokong dan paha.
Nyeri punggung (back pain) dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu akut dan kronis.
Back pain akut berlangsung kurang dari 3 bulan, tetapi menjadi parah bila tidak ditangani.
Nyeri punggung kronis berkembang secara bertahap, berlangsung selama lebih dari 3 bulan dan menimbulkan masalah untuk jangka panjang.

Back pain bisa menyerang bagian atas, tengah, atau bawah punggung.
Namun, back pain sering terjadi pada bagian bawah punggung.

Berikut adalah beberapa penyebab umum yang menimbulkan back pain parah:

1. Ketegangan Otot Lumbar
Ketegangan otot lumbar merupakan penyebab paling umum dari back pain.
Anda mungkin tidak ingat kejadian yang memicu kram otot, namun nyeri punggung yang muncul masih terasa hingga beberapa minggu.

2. Herniasi atau Pecahnya Ruas Tulang Belakang
Herniasi atau pecahnya ruas tulang belakang merupakan penyebab utama nyeri punggung.
Hal ini terjadi ketika bantalan yang terletak di antara tulang-tulang belakang terdorong ke luar dari posisi normal.
Kondisi ini terjadi karena ketegangan tulang belakang yang berulang, kecelakaan, atau jatuh tiba-tiba.

3. Degenerasi
Nyeri punggung discogenic disebabkan oleh degenerasi, kerusakan, atau keausan ruas lumbal intervertebralis.
Diagnosis nyeri punggung discogenic dilakukan menggunakan alat yang disebut discogram.
Pasien yang menderita nyeri punggung discogenic akan pulih dengan sendirinya, namun sebagian yang lain mungkin memerlukan beberapa perawatan sederhana.

4. Spinal Stenosis
Spinal stenosis adalah penyebab paling umum back pain pada kelompok orang berusia lanjut.
Hal ini disebabkan oleh penyempitan ruang yang mengelilingi sumsum tulang belakang atau saraf tulang belakang.

Penyempitan kanal tulang belakang ini menyebabkan nyeri punggung.
Stenosis tulang belakang mempengaruhi laki-laki dan perempuan sama besar.
Spinal stenosis lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun, terutama yang menderita arthritis.

5. Arthritis Lumbal Tulang Belakang (Spinal)
Arthritis lumbal spinal biasanya mempengaruhi sendi lutut dan jari-jari yang menghubungkan setiap segmen tulang belakang atau tulang vertebra.
Arthritis lumbal tulang belakang menyebabkan back pain yang parah, terutama ketika seseorang bergerak atau merubah posisi.

Kondisi ini lebih sering dialami orang yang berusia lanjut, namun orang yang mengalami obesitas, pekerja berat, atau yang sebelumnya mengalami cedera tulang belakang memiliki risiko lebih tinggi mengalami arthritis lumbal spinal.

6. Spondylolisthesis
Spondylolisthesis menyebabkan nyeri punggung yang parah. Kondisi ini terjadi ketika vertebra yang berdekatan tidak stabil dan gemetar.
Penyebab paling umum spondylolisthesis adalah mutasi degeneratif yang menyebabkan hilangnya struktur yang menstabilkan tulang belakang secara normal, sehingga menyebabkan lower back pain yang parah.

7. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan penyebab nyeri punggung yang parah.
Osteoporosis berhubungan dengan fraktur kompresi vertebra yang membuat tulang menjadi lemah dan lebih rentan patah.


source

Tips Anti Anemia: 9 Makanan Sumber Zat Besi untuk Anemia

Kurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darah disebut sebagai anemia.
Gejala yang paling umum dari anemia diantaranya adalah lemas atau kekurangan energi, cepat lelah, serta mudah terkena flu dan infeksi lainnya.

Ada berbagai penyebab anemia. Anemia mungkin disebabkan oleh penyakit atau kehilangan banyak darah.

Pada artikel ini hanya akan dibahas mengenai anemia yang disebabkan kekurangan zat besi.
Anemia karena defisiensi zat besi disebabkan karena kekurangan makanan yang mengandung cukup zat besi.

Besi adalah mineral yang ditemukan di alam dan ketika dikonsumsi melalui buah-buahan dan sayuran, digunakan oleh tubuh untuk pembuatan hemoglobin.

Dalam mengobati anemia defisiensi zat besi, dokter mungkin akan meresepkan multivitamin yang mengandung zat besi.

Namun pada umumnya, asupan makanan yang mengandung zat besi yang disertai istirahat cukup akan mengembalikan anemia ke kondisi normal.

Berikut adalah beberapa makanan yang kaya akan zat besi:

1. Aprikot
Buah ini mengandung zat besi yang sempurna untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan zat besi.  .

2. Bit hijau
Bit hijau merupakan sumber vitamin A dan B2. Bit hijau juga dapat memperkaya darah dengan besi dan mangan.

3. Chard
Chard merupakan sayuran yang mengandung vitamin A dan zat besi.

4. Jagung
Jagung kaya akan zat besi dan tembaga. Jagung juga menjadi sumber yang baik untuk vitamin A dan C.

5. Telur
Telur kaya akan semua mineral, termasuk besi, dan vitamin B. Telur ideal dikonsumsi saat sarapan karena mengandung jumlah energi memadai.

6. Kangkung
Kangkung adalah sumber yang sangat baik untuk vitamin A dan vitamin B serta C. Kangkung mengandung jumlah tinggi zat besi, kalsium, dan kalium.

7. Molase
Molase menyediakan sumber zat besi yang sangat baik untuk mengatasi anemia.

8. Kismis
Kismis mengandung zat besi yang sangat tinggi. Kismis juga merupakan makanan yang bersifat basa dan dapat membantu mengatasi kondisi asam tubuh.

9. Bayam
Selain zat besi, bayam juga mengandung vitamin A. Bayam harus menjadi bagian diet rutin semua orang.


source

Fungsi dan Efek Samping Hormon Estrogen bagi Tubuh Wanita

Estrogen adalah hormon yang memainkan peran kunci dalam perkembangan organ dan sistem reproduksi wanita.
Estrogen juga bertanggung jawab untuk gejala yang diderita selama menopause. Secara keseluruhan, estrogen merupakan komponen penting dari kehidupan setiap wanita.

Jenis Estrogen
Estrogen adalah kelompok hormon steroid yang berasal dari kolesterol. Ada tiga jenis estrogen yaitu estradiol, estrone, dan estriol.

Menariknya, testosteron atau hormon reproduksi laki-laki merupakan perantara dalam sintesis estrogen. Keduanya juga memiliki struktur yang cukup mirip.

Sedang perbedaan diantara keduanya adalah testosteron memiliki tambahan rantai metil.
Hormon steroid seperti estrogen dapat berdifusi bebas melalui membran plasma.

Perkembangan Reproduksi Wanita
Estrogen bertanggung jawab untuk perkembangan reproduksi wanita terutama selama masa pubertas.
Estrogen bertanggung jawab untuk mempercepat pertumbuhan tubuh wanita, dan kemudian berperan mengembangkan rahim, ovarium, dan sistem reproduksi lain sehingga tubuh siap untuk mendukung kehamilan.

Estrogen juga berperan membantu perkembangan dan pembesaran payudara, meningkatkan timbunan lemak di lapisan subkutan, membantu perkembangan panggul, pertumbuhan rambut ketiak dan kemaluan, serta berbagai fungsi metabolik lainnya.

Siklus Menstruasi
Antara masa pubertas dan menopause, tubuh wanita akan mengalami siklus menstruasi.
Perubahan tingkat estrogen (naik dan turun) memainkan peran kunci dalam siklus ini.
Pada awal siklus, follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormon (LH) merangsang folikel dalam ovarium untuk mulai memproduksi estrogen, yang ujungnya menghambat pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis.

Pada konsentrasi kritis, estrogen lantas merangsang pelepasan cadangan FSH dan LH, sehingga kadar kedua hormon yang tiba-tiba meningkat akan merangsang terjadinya ovulasi atau pelepasan telur dari folikel.

Pada akhir siklus, saat kadar FSH dan LH turun, tingkat estrogen juga menurun dan memicu menstruasi jika sel telur belum dibuahi.

Efek Samping Estrogen
Meskipun estrogen memberikan manfaat positif bagi wanita, bentuk-bentuk tertentu dari kanker payudara menggunakan estrogen sebagai hormon pertumbuhan.
Perawatan terhadap jenis kanker jenis ini difokuskan untuk memperlambat produksi estrogen.

Terapi Sulih Hormon
 Selama menopause, tubuh wanita berhenti memproduksi progesteron dan menghasilkan sedikit estrogen, yang menjadi penyebab berhentinya siklus menstruasi.

Berhentinya produksi hormon juga menyebabkan gejala lain seperti osteoporosis, berkeringat pada malam hari, hot flashes, gatal-gatal, dan kekeringan pada alat kelamin, serta mengakibatkan rasa sakit selama hubungan intim.

Terapi sulih hormon pada mulanya menjadi solusi populer bagi wanita yang menderita gejala yang disebabkan ketidakseimbangan estrogen.

Akan tetapi sebuah penelitian pada tahun 2002 menunjukkan bahwa terapi sulih hormon dapat meningkatkan risiko gangguan jantung dan kanker payudara.

sumber

Tips Memelihara Kucing Persia: 9 Cara Merawat Kucing Persia

Kucing Persia dengan bulu yang indah memang ideal dijadikan hewan peliharaan.
Namun, jenis peliharaan ini memerlukan perawatan khusus untuk membuat bulunya tetap sehat dan indah.

Namun jangan khawatir, perawatan khusus tidak berarti sulit atau mahal.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dijadikan sebagai panduan dasar untuk merawat kucing Persia.

1. Dengan bulu yang panjang, kucing Persia harus disikat (disisir) setiap hari.
Ini menjadi perawatan dasar yang harus dilakukan mengingat kucing Persia memiliki kemampuan terbatas untuk merawat bulu mereka sendiri.

Idealnya, bulu kucing Persia harus disisir dengan sisir logam dua kali sehari untuk mencegah kusut dan memastikan bulu mereka tetap bersih dan berkilau.

2. Sebagai perawatan tambahan, seka bulu kucing Persia dengan tisu bayi setiap hari.
Tisu bayi ideal digunakan karena selain akan membuat bulu kucing berbau harum, juga tidak akan menyebabkan alergi karena formula tisu bayi yang lembut.

3. Jika bulu kucing Persia sudah terlanjur kusut, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan meminta bantuan profesional.

Bulu kusut bisa menyakitkan dan membuat kulit mereka tertarik atau bahkan terluka.
4. Banyak kucing Persia memiliki masalah dengan saluran air mata mereka.
Kucing dengan masalah ini cenderung banyak mengeluarkan air mata.
Jika ini yang terjadi, pastikan untuk membeli tisu mata yang sesuai untuk membersihkan mata dan daerah hidung kucing Persia Anda.

Hidung yang jarang dibersihkan bisa saja tersumbat sehingga kucing menjadi kesulitan bernapas.

5. Beri makan kucing Persia dengan makanan yang dikhususkan atau cocok untuk jenis kucing ini.
Makanan harus mengandung semua nutrisi yang diperlukan agar kucing Anda selalu berada dalam kondisi prima, penuh energi, serta bulu yang tumbuh indah dan mengkilap.

6. Pastikan Anda memiliki cukup waktu setiap hari untuk bermain dengan kucing Persia Anda.
Berikan berbagai mainan yang disukainya. Kucing jenis ini umumnya dipelihara di dalam rumah.
Bermain bersama akan membuatnya tetap aktif dan tidak jemu.

7. Kucing Persia adalah jenis kucing pemilih. Tempat pembuangan kotoran mereka harus dibersihkan setiap hari.

Mereka menyukai tinggal di tempat yang bersih dan nyaman.

8. Jika memungkinkan beri jendela kecil atau ruang kosong di sekitar jendela rumah agar kucing Persia dapat berjemur.

Berjemur bisa membantu menjaga kesehatan mereka.

9. Kucing Persia dapat hidup selama 20 tahun. Ini berarti memelihara kucing Persia membutuhkan komitmen jangka panjang.


sumber

Sunday, May 19, 2013

Catat, Ini Daftar Perawatan Gigi yang Tak Boleh Diabaikan

Jakarta, Kebersihan mulut adalah salah satu aspek yang paling diremehkan perawatannya. Jangankan untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan gigi, bahkan menyikatnya setiap sebelum tidur pun terkadang terlupakan akibat lelah atau malas.

Padahal, beberapa sakit ringan seperti sariawan hingga sakit kepala berawal dari perawatan gigi yang tidak baik. Dikutip dari Boldsky, Senin (29/4/2013) inilah perawatan gigi yang sering diabaikan:

1. Menyikat Gigi 2 Kali Sehari

Kita semua tahu bahwa menyikat gigi yang benar dilakukan 2 kali setiap hari. Tetapi, seringkali kelelahan atau rasa kantuk membuat sikat gigi di malam hari terabaikan. Padahal, sisa-sisa makanan di mulut Anda dapat membusuk dan menyebabkan kerusakan gigi dalam semalam.

2. Gunakan Mouth Wash

Ternyata, menyikat gigi saja tidak cukup. Anda perlu mencuci mulut sehingga gusi dan seluruh rongga mulut dapat dibersihkan dari kuman.

3. Pembersih Lidah

Pembersih lidah adalah salah satu peralatan kesehatan gigi yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Padahal, alat ini dapat membersihkan plak dan sedimen dari lidah Anda.

4. Dental Floss

Dental floss atau benang gigi sangat penting karena dapat menjangkau setiap sudut gigi Anda dengan lembut dimana sikat gigi tak dapat menjangkaunya.

5. Berkumur

Setiap selesai makan, janganlah lupa untuk berkumur dengan sedikit air. Langkah sederhana ini memastikan bahwa tidak ada makanan yang tersisa dalam mulut Anda.

6. Sikat Gigi yang Tepat

Kebanyakan orang memilih sikat gigi karena harga, merek, atau tipenya. Tetapi yang dianjurkan adalah sikat gigi dengan bulu yang lembut sehingga tidak dapat melukai gus Anda. Dan, jangan lupa untuk mengganti sikat gig Anda setiap 3 bulan sekali.

7. Tekhnik Menyikat Gigi

Orang seringkali menyikat gigi secara acak karena tidak tahu pola yang telah ditetapkan. Ingat, yang harus dilakukan adalah menyikat gigi ke atas, bawah, dan berputar.

8. Hindari Rokok

Merokok adalah salah satu kebiasaan terburuj bagi kesehatan gigi Anda. Tembakau akan membuat gigi kuning dan juga menjadi salah satu penyebab gigi berlubang dan timbulnya cacing.

9. Baking Soda

Beberapa bahan dapur ternyata memiliki kegunaan lebih untuk menjaga kesehatan gigi. Misalnya, lemon dan baking soda adalah pasangan yang tepat untuk membersihkan dan memutihkan gigi Anda.

10. Tusuk Gigi

Tusuk gigi berguna untuk menghilangkan makanan yang terselip di gigi Anda. Tapi, hati-hati menggunanakannya agar jangan sampai gusi Anda yang tertusuk.

Selain itu, berkumur dengan menggunakan cuka sari apel setelah menyikat gigi untk membersihkan dan menyingirkan bau mulut. Yuk, kita mulai menjaga gigi dan mulut kita.

sumber

Dapatkan Riasan Wajah Ala Selebritis Korea



Demam Korea tidak hanya menggempur dari dunia musik saja, namun juga tren dandan masa kini. Saat ini, kosmetik Korea mulai merambah di Indonesia dengan masuknya brand-brand dari negeri ginseng itu.

Selebritis Korea terkenal dengan riasan wajahnya yang nampak flawless dan bercahaya. Meski operasi plastik menjadi salah satu kunci rahasia wajah-wajah keren itu, Anda bisa lho mendapatkannya tanpa harus melalui tindakan medis yang menyakitkan.

Vemale punya beberapa tips yang bisa Anda coba berikut ini untuk mencoba tren riasan ala selebritis Korea. Worth to try, Ladies.


1. Base Makeup

 


Anda bisa menggunakan base makeup yang Anda inginkan. Di Korea, tren base makeup yang masih booming hingga saat ini adalah BB cream dan CC Cream. Anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan kulit Anda dan memiliki oil control yang bagus.

BB Cream biasanya sudah memiliki warna seperti foundation. Pilihlah dengan tone yang sesuai dengan kulit Anda. Sedangkan CC Cream yang sedang populer di Indonesia saat ini, merupakan base makeup yang bisa menyesuaikan dengan warna kulit Anda. Bila kulit Anda berjerawat, pilihlah BB Cream atau CC Cream yang cocok untuk kulit sensitif dan berminyak.



2. Volumizer/Highlighter



Anda bisa menemukan produk ini dalam brand kosmetik Korea. Biasanya, volumizer atau highlighter dicampurkan dengan BB/CC Cream dengan perbandingan tertentu. Bila Anda ingin hasil riasan yang berkilau seperti porselen, maka jenis makeup ini bisa membantu Anda.

Namun bila Anda kurang suka tampilan yang glossy, Anda tak perlu menggunakan volumizer dan bisa menggunakan bedak untuk hasil yang matte.

 

3. Riasan Mata



Bila Anda melihat wajah beberapa selebritis Korea, maka Anda akan menemukan riasan mata yang cukup stunning, yaitu pada bagian eyeliner. Mereka memiliki pola eyeliner yang khas seperti cat eyes, wing atau double wing.

Umumnya, riasan mata ala korea yang dramatis itu menggunakan teknik smokey eyes. Namun, Anda juga bisa mengganti smokey eyes dengan menegaskan bulu mata, eyeshadow cerah dan eyeliner.

 



4. Face Powder



Korea memiliki ciri makeup yang khas, yaitu glowing skin. Namun, tidak semua makeup glowy cocok dengan wajah Anda. Misalnya glowing skin untuk kulit berminyak, bisa-bisa membuat Anda terlihat kusam kalau salah mengaplikasikannya.

Gunakan face powder untuk menciptakan efek wajah berkilau seperti porselen atau efek wajah halus dan matte. Sama seperti bb cream, pilih face powder yang memiliki oil control yang bagus sekalipun untuk kulit kering.



5. Blush On



 


Jangan lupa bikin penampilanmu makin romantis atau cute dengan menggunakan blush on. Membentuk shading dapat memberikan kesan yang mature pada penampilan Anda.

Sementara memulaskan blush on di tulang pipi bisa menambah cute dan segar wajah Anda. Pink, orange atau bronze, tunjukkan semangat di pipi Anda.

 sumber

Tips Memanjangkan Rambut: 7 Tips Agar Rambut Cepat Panjang

Setiap perempuan mempunyai idealisasi sendiri tentang penampilan yang sempurna bagi dirinya.
Misalnya, beberapa perempuan memimpikan memiliki rambut panjang yang indah.
Bagi banyak perempuan hal ini sangatlah mungkin, namun prosesnya tidak selalu mudah.
Memanjangkan rambut tidak bisa terjadi hanya dalam satu malam dan membutuhkan usaha yang konsisten.

Berikut adalah tips meningkatkan pertumbuhan rambut agar lebih cepat panjang:

1. Memotong rambut.
Sebelum bisa meningkatkan pertumbuhan rambut, Anda perlu menyingkirkan semua rambut rusak dengan memotong rambut Anda.

2. Mengonsumsi suplemen yang bisa membantu pertumbuhan rambut.
Konsumsilah beberapa suplemen yang bisa membantu pertumbuhan rambut, termasuk diantaranya adalah vitamin B, terutama B6 dan asam amino.

3. Potong rambut Anda secara rutin.
Ujung-ujung rambut umumnya akan mudah rusak dan bisa saja menjadi bercabang. Kondisi tersebut tidak akan membantu meningkatkan pertumbuhan rambut Anda.
Potonglah rambut secara rutin setiap 3-4 bulan sekali, potonglah ujung rambut Anda minimal 1 cm.

4. Hindari hal-hal yang bisa merusak rambut.
Perawatan rambut menggunakan bahan kimia dan peralatan rambut yang menggunakan pemanas, seperti curlers dan flat irons, bisa merusak rambut sehingga menghalangi usaha Anda dalam memanjangkan rambut.

5. Hindari kolam renang.
Kolam renang mengandung klorin yang bisa menyebabkan kerusakan pada rambut dan menghambat perumbuhan rambut Anda. Selain itu, air asin alami atau air laut juga bisa menyebabkan kerusakan pada rambut.

6. Konsumsi banyak protein.
Mengonsumsi banyak makanan yang mengandung protein seperti kacang hijau, kacang tanah, biji-bijian, dan kedelai bisa membantu meningkatkan pertumbuhan rambut Anda.

7. Perlakukan rambut dengan lembut.
Sisir rambut secara lembut dan hati-hati, serta hindari mengikat rambut Anda terlalu kencang.


sumber

Kulit Cantik: 7 Tips Perawatan Kulit Normal

Ada beberapa ciri-ciri kulit normal. Kulit normal memiliki tekstur warna yang rata, relatif lembut dan lentur, pori-pori yang halus, dan tidak berminyak.

Berikut adalah beberapa tips untuk merawat kulit normal agar tetap cantik.
1. Membersihkan kulit (mandi) dua kali sehari dengan sabun yang ringan, misalnya sabun gliserin atau sabun bayi.
2. Bilas atau bersihkan kulit dengan benar. Pastikan Anda membersihkan semua bekas kosmetik atau produk lain saat mandi.

3. Lakukan toning dengan air mawar.

4. Memakai pelembab ringan untuk malam hari juga disarankan.

5. Gunakan pelembab berbasis minyak.

6. Gunakan masker wajah yang lembut dan tidak membuat kulit kering. Anda dapat membuat masker wajah buatan sendiri juga.

7. Tips alami agar kulit tetap cantik juga mencakup penggunaan minyak atsiri untuk kulit normal seperti chamomile, adas, mawar, cendana, dll.

sumber

Sunday, May 12, 2013

Penyebab Suami Kehilangan Gairah Seks

sumber
Setelah menikah cukup lama, gairah bercinta tidak lagi setinggi ketika masih menjadi pengantin baru.
Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya yang harus dipahami.Beberapa hal yang sempat saya jumpai adalah sebagai berikut::

1.Kelebihan berat badan.
Seorang pria yang kelebihan berat badan bisa merasa libidonya menurun.Beberapa pria masih berminat untuk
berhubungan seks namun karena kelebihan berat badannya performa di atas ranjang melemah. Kondisi berat badan ini juga membuat pria menjadi tidak percaya diri, sehingga membuatnya deperesi dan kurangnya gairah seks.

2.Berselingkuh
Pria tidak ingin bercinta dengan istrinya karena ia berselingkuh. Bila seorang pria telah memiliki 'kekasih lain', maka ia tak lagi berminat untuk menyentuh istrinya. Biasanya mereka sudah mendapatkan apa yang diinginkan dari selingkuhannya tersebut sehingga ketika bersama istri menjadi dingin.


3.Depresi
Kondisi tertekan seperti stres atau depresi membuat pria kehilangan gairah seks. Biasanya kondisi tersebut terjadi ketika pasangan Anda memiliki masalah dengan
pekerjaan atau masalah keuangan.

4.Tidak Tertarik Lagi dengan Isteri
Tidak lagi tertarik dengan istri Pria tidak menginginkan seks bisa juga karena ia tidak lagi tertarik pada istrinya. Hasrat pria menurun karena istrinya tidak lagi memperhatikan penampilan dan menjaga berat badan. Selain itu, pria juga menjadi tidak bergairah karena istrinya yang cerewet dan selalu marah-marah. Kondisi tersebut ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap psikologis pria. Hal tersebut membuat pria merasa malas dan enggan untuk bercinta dengan istrinya.

5. Terlalu Lelah
Hilangnya keinginan bercinta bisa disebabkan karena suami Anda bekerja terlalu keras dan dikejar banyak deadline tugas. Kelelahan dan rasa cemas bisa mengganggu fokus pria dalam urusan bercinta. Bila kondisi ini terjadi, sangat penting untuk membuatnya nyaman dengan tidak mengajaknya bercinta dulu. Hindari menuduh gairah seksualnya hilang karena Anda, atau karena ada wanita lain. Sikap seperti itu hanya akan meningkatkan tekanan padanya dan membuat masalah bertambah parah. Terkadang, istirahat bercinta untuk sementara waktu bisa jadi pemecahannya.

6 Masalah Kesehatan
Rendahnya gairah seksual bisa menjadi petunjuk kondisi kesehatan yang bersangkutan. Tahukah Anda kalau penis ternyata dapat dijadikan barometer bagi kesehatan pria secara keseluruhan? Nah, kalau area penting ini terganggu fungsinya, sangat mungkin ini merupakan gejala adanya masalah kesehatan yang lebih serius, apakah itu diabetes, kanker prostat, atau gangguan fungsi hati. Kendati tidak selalu demikian, ada baiknya Anda menunjukkan perhatian dengan mengajaknya berkonsultasi pada dokter.

Sebaiknya, ajak si dia general check-up untuk memastikan kondisi tubuhnya sehat. Bila saran dokter adalah menjalani beberapa tes lagi, bisa jadi pasangan Anda memang menderita penyakit serius. Segera lakukan tes lanjutan agar penyakitnya bisa disembuhkan lebih cepat.

7. Masalah Keuangan dan Kondisi Ekonomi

Benarkah kekhawatiran suami pada masalah finansial dapat memengaruhi libidonya? Jawabannya YA karena menurut pakar, tingkat stres yang ekstrem kerap membuat pria kehilangan gairah seksualnya.

Memang sih, sebagai istri Anda tak bisa serta merta menaikkan keuntungan perusahaan, tetapi, Anda dapat menyemangatinya agar kondisi kesehatan dan libidonya tetap prima. Contohnya, lakukan olahraga bersama-sama sehingga produksi endorfin meningkat dan ia merasa lebih baik dengan dirinya sendiri. Atau, menyajikan makan malam rendah lemak yang menghindarkan suami dari rasa lelah dan lamban bergerak.
Faktor psikis juga bisa jadi penyebab sulitnya pria mendapat gairah seksual. Bila akhir-akhir ini Anda dan suami sering berdebat karena masalah anak atau keuangan, maka jangan heran bila dia jadi enggan bercinta. Masalah emosional bisa mempengaruhi kehidupan seks karena berkurangnya kepercayaan dan keintiman pada hubungan.

Jangan ragu untuk mendatangi pakar pernikahan untuk berdiskusi mencari jalan keluar yang terbaik. Bila keuangan yang jadi masalah, bicarakan serius dengan pasangan dan coba tawarkan bantuan untuk mencari solusinya.

8. Merasa Wanitanya Tidak Percaya Diri

Hilangnya gairah bercinta pria bukan hanya datang dari dirinya sendiri, tapi mungkin juga performa pasangan. Bila wanita di depannya tidak percaya diri dengan tubuhnya, maka keinginan melakukan hubungan seks pada pria bisa hilang.

9. “Menopause” Pria
Menurut para ahli kesehatan, menopause dialami juga oleh pria, sebutannya adalah andropause . Kabar baiknya, perubahan fisik memasuki andropause tidak terjadi secara tiba-tiba dan seintensif seperti yang dialami wanita. Jadi, meski pria akan mengalami penurunan hasrat seksual, masih bisa dilakukan “penyelamatan“.

Yang jelas, jangan membeli obat penambah gairah secara sembarangan, ya. Apalagi tanpa konsultasi dengan dokter. Atau, sakit hati karena Si Dia tak sebergairah dulu. Boleh jadi memang perubahan biologis sudah terjadi. Daripada ngambek , bicarakan dari hati ke hati mengenai perasaannya, seperti apa kebutuhan seksualnya. Sampaikan pula apa yang Anda rasakan dan Anda inginkan dari dia sebagai suami.

10. Pornografi
Meski hal yang berbau porno dipercaya para ahli dapat mengobarkan gairah seksual, tak sedikit ahli seks yang berpendapat bahwa pornografi justru dapat merusak relasi suami istri.

Mengapa? Karena begitu kecanduan pornografi, ia pasti akan mengandalkan objek-objek pornografi agar dirinya terangsang dan mengabaikan peran istri. Bukan hanya itu, neurochemical (eroto-chemicals) yang membanjiri pikiran pria ketika melihat hal-hal porno akan merangsang keluarnya cairan dalam tubuh akan membuatnya makin kecanduan. Sehingga suami menciptakan harapan berlebihan yang tak nyata mengenai seks. Akibatnya, suami selalu merasa kurang puas terhadap pasangannya.

Jika Anda curiga suami lebih terpuaskan melalui media pornografi, jangan abaikan insting tersebut. Pahami kebiasaannya dan tak perlu berkecil hati. Masih ada kesempatan untuk memperbaikinya karena meski sulit, kecanduan pornografi bisa disembuhkan. Suami hanya perlu diarahkan untuk mengakui apa masalah yang dipendamnya sekaligus Anda sebagai pelindung yang senantiasa akan menjaganya untuk tidak jatuh ke dalam kubangan masalah yang sama.

11. Rendahnya Ka­dar Testoteron
Di Negeri Paman Sam diperkirakan ada sekitar 13,9 juta pria yang memiliki kadar testoteron rendah (hypogonadism ). Kondisi inilah yang mungkin menyebabkan suami menjauhi istrinya saat malam tiba. Kondisi ini bisa dikenali jika pria kelihatan loyo, tak memperlihatkan gairah seksual, tak tampil energik, mood -nya kacau, gampang mengeluh capek, dan kehilangan massa otot yang membuat tubuhnya tak terlihat padat berisi dan kekar, serta susah ereksi. Untungnya, dengan bantuan ahli, keluhan yang satu ini dapat disembuhkan.

12. Minimnya Cumbuan & Pelukan
Menurut pakar, salah satu penyebab suami enggan berintim-intim karena dia merasa Anda tidak pernah menunjukkan perhatian istimewa kepadanya. Jangan salah, penyebab utama padamnya libido pria adalah sosok wanita dalam hidupnya. Perasaan tidak dibutuhkan dan didambakan maupun terbatasnya kontak fisik inilah yang dapat menghancurkan hubungan suami istri. Jadi jangan pelit untuk spontan menghadiahi suami dengan pelukan, ciuman hangat ataupun pijatan lembut tanpa harus diminta.



13. Alergi
Berdasarkan penelitian, alergi bisa merusak kehidupan seksual dengan suami, lho! 83 persen dari mereka yang menderita alergi, baik musiman atau permanen, dilaporkan mengalami penurunan hasrat seksual sekaligus ketidakpuasan seksual.

Alasannya sederhana: hidung meler dan mata berair akan membuat penderita tidak mood beraktivitas, termasuk urusan ranjang. Jika, keluhan alerginya semakin parah, temani dia berkonsultasi ke dokter. Tentu ada resep ampuh yang dapat menyembuhkan pileknya, sekaligus membuat kehidupan seksual Anda terasa menyenangkan kembali.



14. Masturbasi Secara Berlebihan
Jangan sungkan membicarakan masalah seputar masturbasi dengan suami. Apalagi jika kuantitasnya melebihinya berhubungan intim dengan Anda. Mengapa? Dengan masturbasi secara berlebihan, dikhawatirkan suami akan terstimulasi pada tingkat yang lebih tinggi, lebih sering, dan lebih kuat ketimbang stimulasi serupa yang ia rasakan melalui vagina.

Ayo, jangan biarkan kebiasaan bermasturbasi menjadi penghalang bagi Anda berdua untuk menggapai kenikmatan seks bersama-sama. Beri dukungan dan jangan sungkan untuk menawarkan kehangatan saat Anda melihatnya tengah in the mood .

15. Kurang bisa memberikan kepuasan kepada isteri dan merasa minder

Apabila suami jika saat melakukan hubungan intim mengetahui kalau isterinya kurang merasakan kepuasan, maka dia akan merasa berkecil hati dan minder. Dia merasa kurang berharga di depan isterinya.Hal ini bisa jadi karena mungkin suami mengidap penyakit Ejakulasi Dini atau Ereksi yang kurang sempurna.
Hal ini lama-lama bikin frustrasi dan akhirnya gairah bercinta menjadi hilang.


sumber

Cara menghitung berat badan ideal

sumber
Ingin tahu apakah berat badan kita ideal dengan tinggi badan yang kita miliki
Pada postingan kali ini kami bawakan artikel tentang rumus menghitung berat badan ideal. Ada 2 metode yang kami bawakan. Perhitungan konvensional dan melalui Body Mass Index (index massa tubuh).

1. Perhitungan Berat Ideal Konvensional
Jika Anda telah selesai menghitungnya, maka yang Anda peroleh adalah berat badan ideal yang seharusnya Anda miliki. Tapi jangan takut jika berat badan Anda tidak masuk hitungan ideal -karena hasil hitungan rumus ini adalah angka tertentu- sebab range berat badan normal yang dimiliki setiap orang adalah plus/minus 10% berat idealnya.

1. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan)
BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4

2. BBI untuk anak (1-10 tahun)
BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8

3. Remaja dan dewasa
BBI = (TB - 100) - (TB - 100) x 10%
atau
BBI = (TB - 100) x 90%

[Ket:]
TB = Tinggi badan (cm)

Wah, kalo data TB tidak diketahui bagaimana? Misalnya pada pasien ascites atau eudeme anasarka, kan susah tuh.. ga mungkin pake berat badan aktual (selain juga bisa konversi -30% dari BB aktual),, atau pada pasien pasca bedah, ga mungkin kita ukur tingginya.. so, Konversi dong dari nilai antropomentri Tinggi lutut atau rentang lengan.

TB berdasarkan Tinggi Lutut (TL)
TB Pria = 6,50 + (1,38 + TL) - (0,08 x U)
TB Wanita = 89,68 + (1,53 x TL) - (0,17 x U)

TB berdasarkan Rentang Lengan (RL)
TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) - 0,07 x U)
TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) - 0,17 x U)

[ket:]
U = Umur (tahun)

2. Berat Ideal versi Rumus BMI
Ingin menghitung BMI (Body Mass Index) Anda? BMI adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2).

BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]

Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka

BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] = 16.5

Apakah Anda termasuk kurus, normal, atau overwight? Lihat patokan di bawah ini:

BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)

BMI 18.5 - 24 = normal

BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)

BMI >30 = obesitas

Ini tabel BMI-nya

Tabel BMI

warna biru kurang berat

warna hijau sehat

warna kuning kelebihan berat

warna oranye obesitas warna merah obesitas berlebih


sumber

Saturday, May 11, 2013

Hubungan Antara Ukuran Penis dan Masalah Ereksi

Pria khawatir tentang penis mereka. Mereka khawatir bahwa itu tidak cukup besar, sehingga mungkin tidak berfungsi dengan baik ketika diminta untuk melakukannya dalam hal ereksi, dan sering kali mereka khawatir tentang keduanya pada waktu yang sama.
Tentu saja, penis kecil dapat dengan mudah menjadi tegak seperti yang besar. Semuanya berfungsi pada tingkat yang sama, hanya pada skala yang lebih kecil. Namun, ketika pria terlalu khawatir tentang ukuran penis mereka itu dapat memicu kecemasan yang parah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah ereksi.

Banyak pria khawatir bahwa pasangan mereka akan mengejek ukuran penis mereka. Kekhawatiran ini secara langsung dapat mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Situasi ini kemudian diperburuk saat pikiran kegagalan untuk melakukan kedua kalinya menjadi terlalu banyak, sehingga mengakibatkan kegagalan ereksi lainnya.

Pada titik ini laki-laki saat benar-benar mulai khawatir. Mereka keliru percaya bahwa pasti ada sesuatu yang salah secara fisik, yang dalam banyak kasus tidak ada keluhan fisik yang mendasari sama sekali. Asosiasi antara penis kecil dan masalah ereksi perlu ditangani. Tempat terbaik untuk memulai adalah kunjungan ke dokter. Kadang-kadang jaminan kecil adalah yang diperlukan untuk memutus hubungan antara kekhawatiran tentang ukuran penis dan ereksi. Dalam kebanyakan kasus, penis berukuran normal. Jaminan ini saja dapat berhasil untuk menyelesaikan masalah. Banyak pria tidak tahu apa yang dianggap normal oleh masyarakat dan karena itu menganggap bahwa penis mereka lebih kecil daripada yang lain.

Kadang-kadang dokter akan meminta tes untuk mengkonfirmasi bahwa tidak ada alasan klinis mengapa ada ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Penyelidikan ini mungkin termasuk serangkaian tes darah dan tes jantung untuk menyingkirkan penyakit lainnya. Jika tes ini berlalu tanpa komplikasi, maka dokter dapat merujuk pasien nya untuk Konseling untuk membantu mengatasi masalah apapun. Konseling dapat menjadi bantuan yang luar biasa dalam kasus di mana tidak ada alasan fisik yang dapat ditemukan.

Setiap kasus impotensi harus diselidiki. Jika telah terjadi karena terlalu banyak minum alkoholsebelumnya, atau obat lain yang mempengaruhi ereksi, maka hal ini dapat dimengerti. Namun, penting untuk diingat bahwa ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi bisa menjadi indikasi dari beberapa masalah medis lainnya. Biasanya, pria enggan untuk mencari bantuan dan saran dari Dokter. Mereka menunda masalah sampai mereka tidak bisa diabaikan lagi. Masalah dengan ereksi tidak bisa dibiarkan tidak terdiagnosis.

Terakhir, dan yang paling penting, masalah ereksi harus didiskusikan secara terbuka dengan pasangan. Ini adalah saat-saat dimana pria membutuhkan dukungan total dari pasangan mereka. Dukungan ini dapat menjadi penting dalam membantu mengatasi masalah tersebut. Mungkin hal terburuk yang bisa pasangan lakukan adalah menerapkan tekanan untuk melakukan pada saat itu tidak akan terjadi. Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi dapat menjadi masalah klinis, dan rasa takut memiliki penis kecil dapat menjadi perhatian utama bagi pria. Hal ini perlu dihargai oleh pasangan, maka bantuan dan pemahaman mungkin bisa menjadi obat.


sumber:  http://priaoke.wordpress.com/2012/08/20/adakah-hubungan-antara-masalah-ereksi-dan-ukuran-penis/

Ukuran Penis (Andrologi) dan rahasia dibalik nya

Tidak sedikit pria yang masih mengidap stigma: kejantanan seorang pria berdasarkan penisnya. Tentunya aksioma macam ini menyesatkan. Tidaklah benar demikian.
Namun bukan berarti ukuran penis bukanlah menjadi suatu isu yang tabu untuk diangkat. Karena masih banyak jumlah pria di Indonesia yang mengambil keputusan untuk menempuh usaha proses membesarkan ukuran penis karena merasa tidak puas dengan ukuran alami alat kelaminnya.

Anatomi Penis dan Fisiologi Ereksi 


Ukuran penis dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor genetik, ras, obesitas, dan hormon. Belum ada studi yang meneliti ukuran penis rata-rata orang Indonesia, namun umumnya tidak jauh berbeda dengan ukuran penis yang ditemukan pada satu wilayah regional Asia, yaitu 8-11 cm saat tidak ereksi dan 12-14 cm saat ereksi dengan diameter 3,2 cm.

Penis merupakan organ kompleks yang terbuat dari jaringan lunak, jaringan serat elastis, otot polos, pembuluh darah arteri dan vena, dan sistem saraf. Penis merupakan mesin hidrolik yang terdiri dari dua silinder jaringan erektil yang berparalel disebut korpus kavernosa yang dikelilingi oleh sebuah membran tunica albuginea dan silinder yang lebih kecil di tengah disebut korpus spongiosa. Korpus spongiosa merupakan jaringan erektil yang mengelilingi uretra (saluran kemih) dan membentuk glans penis. Jaringan erektil ini kaya akan sinus (kantung) pembuluh darah yang dikelilingi oleh otot polos dan jaringan serat elastis.

Rangsangan untuk ereksi datang dari persarafan korpus kavernosa (cavernous nervus) dari kelenjar prostat. Normalnya ereksi terjadi akibat kompleks interaksi antara pembuluh darah dan sistem saraf. Ereksi penis dapat melalui dua mekanisme, psikogenik sentral dan refleksogenik. Ereksi psikogenik diinisiasi dari otak sebagai respon terhadap rangsangan pendengaran, penglihatan, penciuman atau imaginasi sedangkan ereksi refleksogenik terjadi akibat rangsangan berupa sentuhan pada penis yang diinisiasi oleh persarafan tulang belakang.

Pada fase flaccid, atau non-ereksi, otot halus dan pembuluh darah arteri yang mengaliri sinus kavernosa berkontraksi. Terdapat keseimbangan antara aliran darah masuk dan keluar jaringan erektil.

Saat merasa terangsang, sistem saraf pusat menstimulasi pelepasan sejumlah substansi kimia yang akan merelaksasikan otot polos dalam penis, mengalirkan darah ke sinus-sinus pembuluh darah di korpus kavernosa penis.  Jaringan erektil membesar bersama tunica albuginea menekan pembuluh darah balik di sekitarnya, menghalangi aliran darah meninggalkan penis sehingga penis menjadi kaku.

Pembesaran Penis,  Baik atau Buruk?
Tedapat beberapa kiat dan cara dalam usaha memperbesar ukuran penis. Berikut ini adalah beberapa cara yang ada dalam tinjauan medis:
  1. Pil dan ramuan pembesar penis.
    Untuk metode ini, para kaum pria tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk hal ini karena tidak ada obat yang beredar luas di pasaran memiliki efek permanen terhadap ukuran penis.
  1. Alat vacuum
    Alat ini seringkali direkomendasikan sebagai terapi untuk disfungsi ereksi, namun metode vacuum hanya dapat meningkatkan ukuran penis selama 24 jam. Vacuum bekerja dengan diletakkan pada ujung penis, memberikan tekanan negatif yang memaksa darah mengalir ke penis kemudian menyebabkan ereksi. Sebuah cincin dipasang secara temporer pada pangkal penis untuk mencegah aliran balik darah yang terlalu cepat. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain robeknya pembuluh darah menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
  1. Latihan Penis
    Oleh karena penis tidak memiliki otot, tidak ada latihan atau pijatan yang dapat membesarkan dalam jangka panjang.
  1. Operasi
    Operasi merupakan jalan keluar permanen yang dapat dilakukan. Terdapat dua macam prosedur yang dapat dilakukan:
    1. Jaringan ikat (ligamen) yang mengikat jaringan erektil ke tulang pubis dipotong membuat penis tampak lebih panjang 2-3 cm. Melakukan peregangan penis juga dapat dilakukan selama beberapa bulan untuk membuat efek permanen.
      Efek samping: prosedur ini dapat menimbulkan jaringan parut dan posisi ereksi mengarah ke bawah.
      Metoda lain adalah dengan implan jaringan lemak bagian tubuh lain ke dalam penis. Kekurangannya adalah ukuran kepala penis tidak dapat ditingkatkan sehingga secara visual tampak kurang memadai. Tingkat keberhasilan operasi sangat bergantung pada keahlian dokter bedah yang menangani. Harga yang harus dikeluarkan pun bervariasi. Bergantung pada tempat dan keahlian dokter bedah tersebut.
    • Operasi memanjangkan penis
    • Operasi membesarkan diameter penis
Bagaimanapun, seperti halnya prosedur operasi lain, tindakan operasi juga tidak terlepas dari penyulit baik secara fisik ataupun psikologis, antara lain:
  1. Bila hasil yang didapat tidak sesuai harapan tentu memiliki dampak psikologis yang luar biasa
  2. Infeksi
  3. Kerusakan jaringan sekitar dan persarafan
  4. Efek samping anestes
Untuk metode pembesaran penis yang bersifat alternatif atau non medis, sejauh ini belum ada penelitian yang mendukung aspek keamanan medis pada pasien. Namun sejauh dari pengamatan responden, sebagian besar pria yang menjalani operasi pembesaran penis pun mengaku tidak puas dengan hasil yang diperoleh.

Aspek Psikologi
Sudah selumrahnya bagi pria mencemaskan ukuran penisnya. Namun penting pula bahwa masalah ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena dapat menyebabkan peningkatkan kekhawatiran dan kecemasan.

Tidak sedikit pria yang merasa ukuran penisnya kecil atau tidak sesuai dengan harapan yang kemudian mengalami hambatan psikis hingga  mengakibatkan disfungsi ereksi. Hambatan psikis diawali berupa rasa rendah diri, rasa malu atau tidak percaya diri.
Pun hambatan psikis terasa semakin kuat pada saat pasangannya memberikan reaksi yang semakin membenarkan bahwa ukuran penisnya tidak sesuai dengan harapannya juga.
Seorang urolog dari  St Peter’s Andrology Center di London, Inggris, Nim Christopher menuturkan, “Bagi pasien dengan gangguan psikologis menyangkut ukuran penis -khususnya bila ukuran penis itu sebenarnya normal- tidak ada gunanya ditawari mengikuti operasi pembesaran penis karena hasilnya ternyata tidak memberikan perbedaan.”

Christopher beserta rekan timnya mewawancarai 42 pria yang telah melalui operasi pembesaran penis, dari hasil wawancara ditemukan tingkat kekecewaan para pasien sangat tinggi. Bahkan, acapkali diantara pasien memohon untuk dilakukan prosedur operasi lagi.

Lebih lanjut Christopher dalam laporannya di Journal of European Urology mengemukakan, “Rata-rata panjang penis bertambah 1,3 cm, tetapi tingkat ketidakpuasan pasien melebihi 70%.”
Perlu perubahan dalam cara melihat masalah krusiil seperti ini, dari kaum pria dan pasangan pun diperlukan sudut pandang objektif yang lebih sehat. Pendekatan terapi psikis lebih ditekankan untuk diberikan pada pria yang mengalami hambatan psikis akibat dari masalah ukuran organ genital ini.
Banyak orang yang terjebak akan paradigma sesat tersebut. Antara lain timbulnya perasaan kecewa harapan karena membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain, apalagi dengan pemain film porno yang memang sengaja memiliki agenda geksploitasi seks. Padahal secara fisik, pada kenyataannya ukuran penis tidak menentukan bagi fungsi ereksi dan fungsi seksual pada umumnya asal perkembangannya sudah mencapai tahap perkembangan yang normal.

Pada sebuah survey yang dilakukan sebuah majalah wanita di Indonesia, sedikitnya lebih dari 50% wanita di Indonesia kecewa tidak mendapatkan kepuasan seksual pada saat berhubungan intim. Faktor utamanya adalah disfungsi ereksi dan ejakuliasi dini. Hampir tidak ada yang mengemukakan ketidakpuasan berasal dari ukuran penis yang terlalu kecil.

Perlu perubahan stigmatis para pria dalam melihat esensi dalam melakukan hubungan intim. Sesungguhnya wanita tidak hanya mencari kepuasan fisik semata. Para wanita juga mencari getaran emosional, perasaan dicintai, merasa diperlakukan spesial, dihargai, dan keintiman dengan partnernya.

Fakta yang menarik, persoalan ukuran penis pria lebih banyak dipusingkan oleh pria sendiri ketimbang wanita. Hubungan suami-istri yang harmonis bukanlah ditentukan oleh ukuran penis. Indahnya hubungan seks ditentukan langsung oleh kreativitas dan komunikasi masing-masing pasangan.

sumber:http://agungrakhmawan.wordpress.com/2010/07/28/ukuran-kejantanan-andrologi/

Penatalaksanaan Inkontinensia Urine

Sejauh ini, penatalaksanaan inkontinensia urine terdiri atas tiga kategori utama, yaitu terapi nonfarmakologis (intervensi perilaku), farmakologis, dan pembedahan. Terapi farmakologis umumnya memakai obat-obatan dengan efektivitas dan efek samping berbeda. Strategi pengelolaan optimal amat bergantung pada pasien, tipe inkontinensia, dan manfaat tiap intervensi, serta ketepatan identifikasi penyebab inkontinensia urine. Terapi yang sebaiknya pertama kali dipilih adalah terapi nonfarmakologis sebelum menetapkan menggunakan terapi farmakologis atau terapi pembedahan.Teknik ini hanya sedikit mengandung risiko pada pasien dan bermanfaat menurunkan frekuensi inkontinensia urine. Terapi utama dalam kelompok terapi non farmakologis dikenal sebagai Behavioral Therapies, yaitu berbagai intervensi yang diajarkan kepada pasien untuk memodifikasi perilaku kesehariannya terhadap kontrol kandung kemih. Di sini termasuk:
• Pengaturan diet dan menghindari makanan/minuman yang mempengaruhi pola berkemih (seperti cafein, alkohol).
• Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul (pelvic floor axercise, latihan fungsi kandung kemih (blandder training) dan program katerisasi intermitten.
• Latihan otot dasar panggul menggunakan biofeedback.
• Latihan otot dasar panggul menggunakan vaginal weight cone therapy. Selain behavioral therapies, dikenal pula intervensi lain, yaitu dan pemanfaatan berbagai alat bantu terapi inkontinensia.
Kombinasi antara terapi medikamentosa dan intervensi non farmakologis memberikan hasil pemulihan inkontinensia lebih baik. Penyulit terapi non farmakologis adalah perlunya kooperasi pasien untuk bekerjasama. Bila kerjasama tak terjalin, maka terapi tak akan berhasil. Oleh karenanya, diperlukan kecermatan dan ketelatenan tenaga medis dan paramedis untuk meyakinkan pasien dengan memberikan informasi yang benar dan mendampingi serta mengevaluasi secara teratur, sampai pemulihan maksimal tercapai.

* Latihan Otot Dasar Panggul ( Plevic Floor Exercise )/ Kegel Exercise Latihan otot dasar panggul yaitu latihan dalam bentuk seri untuk membangun kembali kekuatan otot dasar panggul. Otot dasar panggul tak dapat dilihat dari luar, sehingga sulit untuk menilai kontraksinya secara langsung. Oleh karena itu, latihannya perlu benar-benar dipelajari, agar otot yang dilatih adalah otot yang tepat dan benar. Keberhasilan akan dicapai bila:

1. Pastikan bahwa pengertian pasien sama dengan yang anda maksud
2. Latihan dilakukan tepat pada otot dan cara yang benar
3. Lakukan secara teratur, beberapa kali per hari
4. Praktekkan secara langsung pada setiap saat dimana fungsi otot tersebut diperlukan
5. Latihan terus, tiada hari tanpa latihan Sebagian pasien, sulit mengerjakan latihan ini. Mereka mengasosiasikan kontraksi otot dasar panggul sebagai gerakan mengejan dengan konsentrasi pada otot dasar panggul. Hal ini salah, dan akan menimbulkan inkontinensia lebih parah lagi. Ada lagi yang mengartikannya sebagai gerakan mendekatkan kedua bokong, mengencangkan otot paha dan saling menekankan kedua lutut di sisi tengah. Gerakan ini takakan menghasilkan penguatan otot dasar panggul, melainkan menghasilkan bokong yang bagus dan paha yang kuat.

Program Latihan Dasar Kontraksi otot dasar panggul dilakukan dengan:
a. Cepat : Kontraksi-relaks-kontraksi-relaks-dst
b. Lambat : Tahan kontraksi 3-4 detik, dengan hitungan kontraksi 2-3-4-relaks, istirahat-2-3-4, kontraksi-2-3-4 relaks-istirahat-dst. Latihan seri gerakan cepat disusul dengan gerakan lambat dengan frekuensi sama banyak. Misalnya, 5 kali kontraksi cepat, 5 kali kontraksi lambat. Latihan ini pun dikerjakan pada berbagai posisi, yaitu sambil berbaring, sambil duduk, sambil merangkak, berdiri, jongkok, dll. Harus dirasakan bahwa pada posisi apapun otot yang berkontraksi adalah otot dasar panggul. Jangan harapkan keberhasilan akan segera muncul, karena otot dasar panggul dan otot sfingter yang lemah, serta tak biasa dilatih, cenderung cepat lelah. Bila keadaan letih (fatig) tercapai, maka inkontinensia akan lebih sering terjadi. Oleh karena itu perlu dicari titik kelelahan pada setiap individu. Caranya, dilakukan dengan “trial and error”. Lakukan kontraksi dengan frekuensi tertentu cepat dan lambat, misalnya 4 kali atau 5 kali atau 6 kali dan tentukan frekuensi sebelum mencapai titik lelah dan otot menjadi lemah. Yang terakhir ini dapat dites dengan melakukan digital vaginal self asessment (vaginal toucher) yaitu, memasukkan dua jari tangan setelah dilumuri jelly, ke dalam vagina. Coba buka kedua jari arah antero-posterior dan minta pasien melawan gerakan tersebut dengan mengkontraksikan otot dasar panggul. Pada jari pemeriksaan akan terasa tekanan, ini berarti kekuatan otot positif, sekaligus dinilai, kekuatan tersebut lemah, sedang, atau kuat. Dapat diajarkan kepada pasien agar dia mampu melakukan sendiri digital vaginal self asessment. Bila fasilitas memenuhi, kekuatan otot dasar panggul dapat diukur dengan suatu alat tertentu. Awali latihan dengan frekuensi latihan kecil, yaitu 3, 4 dan 5 kali kontraksi setiap seri. Frekuensi kontraksi ini disebut dosis kontraksi dasar. Lakukan pada dosis awal, 10 seri perhari, sehingga bila kontraksi dasar adalah 4 kali, maka perhari dilakukan kontraksi 4 cepat, 4 lambat, 10 kali = 80 kali kontraksi per hari. Ingat, tiada hari tanpa latihan. Dosis kontraksi dasar ditingkatkan setiap minggu, dengan menambahkan frekuensi kontraksi 1 atau 2, tergantung kemajuan. Lakukan semua dengan perlahan, tak perlu cepat-cepat. Pada akhir minggu ke IV, sebaiknya telah dicapai 200 kontraksi perhari. Pada awalnya, latihan terasa berat, tetapi kemudian akan terbiasa dan terasa ringan.

Sebagai parameter keberhasilan, dapat dipakai:
]• Stop test
• Frekuensi miksi perhari
• Volume vaginal assessment

*Bladder Training Adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik (UMN atau LMN), dapat dilakukan dengan pemeriksaan refleks-refleks:

1. Refleks otomatik Refleks melalui saraf parasimpatis S2-3 dansimpatis T12-L1,2, yang bergabung menjadi n.pelvikus. Tes untuk mengetahui refleks ini adalah tes air es (ice water test). Test positif menunjukkan tipe UMN sedangkan bila negatif (arefleksia) berarti tipe LMN.

2. Refleks somatic Refleks melalui n.pudendalis S2-4. Tesnya berupa tes sfingter ani eksternus dan tes refleks bulbokarvernosus. Jika tes-tes tersebut positif berarti tipe UMN, sedangkan bila negatif berarti LMN atau tipe UMN fase syok spinal Langkah-langkah Bladder Training: 1. Tentukan dahulu tipe kandung kencing neurogeniknya apakah UMN atau LMN 2. Rangsangan setiap waktu miksi

3. Kateterisasi:
a. Pemasangan indwelling cathether (IDC)=dauer cathether IDC dapat dipasang dengan sistem kontinu ataupun penutupan berkala (clamping). Dengan pemakaian kateter menetap ini, banyak terjadi infeksi atau sepsis. Karena itu kateterisasi untuk bladder training adalah kateterisasi berkala. Bila dipilh IDC, maka yang dipilih adala penutupan berkala oleh karena IDC yang kontinu tidal fisiologis dimana kandung kencing yang selalu kosong akan mengakibatkan kehilangan potensi sensasi miksi serta terjadinya atrofi serta penurunan tonus otot kk
b. Kateterisasi berkala Keuntungan kateterisasi berkala antara lain: o Mencegah terjadinya tekanan intravesikal yang tinggi/overdistensi yang mengakibatkan aliran darah ke mukosa kandung kencing dipertahankan seoptimal mungkin o Kandung kencing dapat terisi dan dikosongkan secara berkala seakan-akan berfungsi normal o Bila dilakukan secara dini pada penderita cedera medula spinalis, maka penderita dapat melewati masa syok spinal secara fisiologis sehingga feedback ke medula spinalis tetap terpelihara o Teknik yang mudah dan penderita tidak terganggu kegiatan sehari-harinya

*Latihan Otot Dasar Panggul dengan Biofeedback Biofeedback sering dimanfaatkan untuk membantu pasien mengenali ketepatan otot dasar panggul yang akan dilatih. Caranya adalah dengan menempatkan vaginal perineometer dan dapat dimonitor melalui suara atau tampak kontraksi otot di kaca monitor. Pada penelitian, dibuktikan oleh Shepherd bahwa kombinasi latihan otot dasar panggul dengan biofeedback, meningkatkan keberhasilan penatalaksanaan inkontinensia (91 persen) dibandingkan kelompok kontrol tanpa biofeedback (55 persen). Penyempurnaan biofeedback saat ini, dapat sekaligus memonitor kontraksi dan relaksasi otot dasar panggul dan otot abdomen. Bahkan biofeedback dapat digunakan di rumah, untuk latihan pasien inkontinensia.
Latihan Otot Dasar Panggul Menggunakan Vaginal Weight Cone Therapy Vaginal weight cone therapy adalah alat pemberat dengan berat antara 20 gr – 70 gr yang dimasukkan ke dalam vagina. Pasien diminta berdiri, berjalan normal, selama 15 menit dan harus menegangkan otot dasar panggul agar beban tersebut tidak jatuh. Dimulai dengan beban ringan dan kemudian ditingkatkan latihan dilakukan dua kali perhari. Latihan dievaluasi dibandingkan dengan pemulihan inkontinensianya. Tentu saja pada saat menstruasi, latihan ini jangan dilakukan. Electrical stimulation (ES) Terapi stimulasi listrik untuk inkontinensia mulai diperkenalkan pada masa kini, terutama untuk multiple lower urinary tract disorders. Stimulasi ditujukan kepada syaraf sacral otonomik atau syaraf somatik yang secara spesifik. Hasil terapi tergantung dari utuh tidaknya jaras syaraf antara sacral cord dan otot dasar panggul. Secara umum manfaat ES cukup baik, namun masih perlu penelitian lebih lanjut.

*Alat Bantu Terapi Inkontinensia Banyak alat yang dirancang untuk membantu mengatasi inkontinensia, antara lain:
• Urinary Control Pad.
• Continence Shield.
• Urethral Occlusion Insert.
• Bladder Neck Prothesis.
• Vaginal Pessaries.
• Penile Cuffs and Clamps.


Sumber: Ilmukedokteran.net

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST ORIF

1. Anatomi Fungsional
a. Sistem Tulang
Tulang adalah struktur dinamis yang secara terus-menerus diperbarui (Victor P, 2003). Kapasitas tanggungan beban suatu tulang dapat mencapai 10 sampai 20 kali lipat berat badan. Hal ini dimungkinkan oleh sifat elastis tulang yang memungkinkan tulang sedikit melengkung pada saat diberikan beban (Garrison, 1996).
Tungkai bawah manusia terdiri dari dua tulang, yaitu tulang tibia (tulang kering) dan tulang fibula (tulang betis). Tibia adalah tulang berbentuk pipa dengan sebuah batang dan mempunyai dua ujung. Tulang tibia terletak di sebelah medial fibula, dan memiliki tiga bagian yang terdiri epipisis proksimalis, diapisis dan epipisis distalis. Sedangkan tulang fibula atau tulang betis adalah tulang sebelah lateral tibia. Tulang ini berbentuk pipa dengan sebuah batang dan dua ujung (Evelyn, 1997).

b. Sistem Sendi
Persendian adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang rawan (Fitriani Lumongga, 2004).
Pada kasus pasca operasi fraktur cruris dextra 1/3 distal dengan ORIF biasanya akan menimbulkan gangguan terutama pada sendi pergelangan kaki kanan. Ini dapat terjadi karena letak fraktur yang berdekatan dengan sendi pergelangan kaki kanan sehingga berdampak pada gerakan sendi tersebut.
Sendi pergelangan kaki terdiri dari tiga persendian, yaitu sendi tibiofibularis distalis, talocruralis dan subtalaris (Norkin, 1995). Gerakan yang dapat dilakukan sendi pergelangan kanan adalah plantar fleksi, dorsi fleksi, eversi dan inversi.
Luas gerak sendi pergelangan kaki untuk gerakan dorsi fleksi-plantar fleksi S 30˚ - 0˚ - 50˚, sedang luas gerak sendi untuk gerakan eversi-inversi R 40˚ - 0˚ - 20˚ yang diukur dari posisi anatomis (Kisner, 1996).

c. Sistem Otot
Otot merupakan sistem penggerak tubuh yang bekerja secara aktif. Pada sendi pergelangan kaki otot penggerak utama gerakan dorsi fleksi adalah otot tibialis anterior. Sedangkan gerakan plantar fleksi digerakkan oleh otot gastroknemius dan otot soleus.
Pada gerakan inversi, otot penggerak yang bekerja adalah otot tibialis posterior. Dan pada gerakan eversi, otot penggerak yang bekerja adalah otot peroneus longus dan otot peroneus brevis. Dengan adanya otot-otot tersebut memungkinkan terjadinya kontraksi sehingga terjadi gerakan pada sendi atau tulang.



Gambar 2.1 Tulang tibia dan fibula dilihat dari anterior (Sobotta, 2000)



Gambar 2.2 Otot-otot penggerak sendi lutut dan pergelangan kaki kanan dilihat dari anterior (Sobotta, 2000)




Gambar 2.3 Otot-otot penggerak sendi lutut dan pergelangan kaki kanan dilihat dari posterior (Sobotta, 2000)

2. Definisi
a. Terapi latihan
Terapi latihan adalah suatu usaha penyembuhan dalam fisioterapi yang dalam pelaksanaannya menggunakan gerakan tubuh, baik secara aktif maupun pasif (Priatna, 1985).
Dengan memberikan aktivitas fisik berupa terapi latihan maka dapat digunakan untuk mengatasi gangguan fungsi tubuh dan gerak, mencegah timbulnya komplikasi, mengurangi nyeri pada daerah sekitar incisi dan oedema serta dapat digunakan untuk melatih aktivitas fungsional.
Jenis terapi latihan yang digunakan dalam kasus ini antara lain : (1) static contraction, (2) latihan pasif, (3) latihan aktif, (4) latihan jalan berupa transfer dan ambulasi.

b. Fraktur cruris dextra 1/3 distal
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Sjamsuhidajat, 2004). Sedangkan cruris dextra adalah tungkai bawah kanan yang terdiri dari dua tulang panjang yaitu tulang tibia dan fibula. Lalu 1/3 distal adalah letak suatu patahan terjadi pada bagian 1/3 bawah dari tungkai. Jadi pengertian dari fraktur cruris dextra 1/3 distal adalah patah tulang yang terjadi pada tulang tibia dan fibula yang terletak pada 1/3 bagian bawah sebelah kanan.

c. ORIF
ORIF adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi ORIF untuk mempertahankan posisi fragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran. Internal fiksasi ini berupa Intra Medullary Nail biasanya digunakan untuk fraktur tulang panjang dengan tipe fraktur tranvers.

3. Etiologi
Pada fraktur cruris dextra 1/3 distal disebabkan karena adanya trauma pada tungkai bawah kanan akibat benturan dengan benda yang keras, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kasus fraktur cruris dextra 1/3 distal, tindakan yang biasa dilakukan untuk reposisi antar fragmen adalah dengan reduksi terbuka atau operasi. Ini dilakukan karena pada kasus ini memerlukan pemasangan internal fiksasi untuk mencegah pergeseran antar fragmen pada waktu proses penyambungan tulang (Apley, 1995).
Pada operasi ini dilakukan incisi untuk pemasangan internal fiksasi yang dapat berupa Intra Medullary Nail sehingga akan terjadi kerusakan pada kulit, jaringan lunak dan luka pada otot yang menyebabkan terjadinya oedema, nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi serta gangguan fungsional pada tungkai bawah.
4. Patologi
Setelah fraktur dapat terjadi kerusakan pada sumsum tulang, endosteum dan jaringan otot. Pada fraktur cruris dextra 1/3 distal upaya penanganan dilakukan tindakan operasi dengan menggunakan internal fiksasi. Pada kasus ini, hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan incisi. Dengan incisi maka akan terjadi kerusakan pada jaringan lunak dan saraf sensoris. Apabila pembuluh darah terpotong dan rusak maka cairan dalam sel akan menuju jaringan dan menyebabkan oedema. Oedema ini akan menekan saraf sensoris sehingga akan menimbulkan nyeri pada sekitar luka incisi. Bila terasa nyeri biasanya pasien cenderung untuk malas bergerak. Hal ini akan menimbulkan perlengketan jaringan otot sehingga terjadi fibrotik dan menyebabkan penurunan lingkup gerak sendi (LGS) yang dekat dengan perpatahan dan potensial terjadi penurunan nilai kekuatan otot.
Waktu penyembuhan pada fraktur sangat bervariasi antara individu satu dengan individu lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan fraktur antara lain : usia pasien, jenis fraktur, banyaknya displacement, lokasi fraktur, pasokan darah pada fraktur dan kondisi medis yang menyertai (Garrison, 1996). Dan yang paling penting adalah stabilitas fragmen pada tulang yang mengalami perpatahan. Apabila stabilitas antar fragmen baik maka penyembuhan akan sesuai dengan target waktu yang dibutuhkan atau diperlukan.
Secara fisiologis, tulang mempunyai kemampuan untuk menyambung kembali setelah terjadi perpatahan pada tulang. Pada fraktur, proses penyambungan tulang dibagi dalam 5 tahap yaitu :
a. Hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam fraktur (Apley, 1995). Hal ini mengakibatkan gangguan aliran darah pada tulang yang berdekatan dengan fraktur dan mematikannya (Maurice King, 2001).

b. Proliferasi
Dalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi sel di bawah periosteum dan di dalam saluran medulla yang tertembus. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu (Apley, 1995).
c. Pembentukan callus
Selama beberapa minggu berikutnya, periosteum dan endosteum menghasilkan callus yang penuh dengan sel kumparan yang aktif. Dengan pergerakan yang lembut dapat merangsang pembentukan callus pada fraktur tersebut (Maurice King, 2001).
d. Konsolidasi
Selam­a stadium ini tulang mengalami penyembuhan terus-menerus. Fragmen yang patah tetap dipertahankan oleh callus sedangkan tulang mati pada ujung dari masing-masing fragmen dihilangkan secara perlahan, dan ujungnya mendapat lebih banyak callus yang akhirnya menjadi tulang padat (Maurice King, 2001). Ini adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk membawa beban yang normal (Apley, 1995).
e. Remodelling
Tulang yang baru terbentuk, dibentuk kembali sehingga mirip dengan struktur normal (Appley, 1995). Semakin sering pasien menggunakan anggota geraknya, semakin kuat tulang baru tersebut (Maurice King, 2001).
Perubahan patologi setelah dilakukan operasi adalah :

1) Oedema
Oedema dapat terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah akibat dari incisi, sehingga cairan yang melewati membran tidak lancar dan tidak dapat tersaring lalu terjadi akumulasi cairan sehingga timbul bengkak.
2) Nyeri
Nyeri dapat terjadi karena adanya rangsangan nociceptor akibat incisi dan adanya oedema pada sekitar fraktur.
3) Keterbatasan LGS
Permasalahan ini timbul karena adanya rasa nyeri, oedema, kelemahan pada otot sehingga pasien tidak ingin bergerak dan beraktivitas. Keadaan ini dapat menyebabkan perlengketan jaringan dan keterbatasan lingkup gerak sendi (Apley, 1995).
4) Potensial terjadi penurunan kekuatan otot
Pada kasus ini potensial terjadi penurunan kekuatan otot karena adanya nyeri dan oedema sehingga pasien enggak menggerakkan dengan kuat. Tetapi jika dibiarkan terlalu lama maka penurunan kekuatan otot ini akan benar-benar terjadi.
5. Tanda dan gejala klinis
Pada penderita pasca operasi fraktur cruris dextra 1/3 distal akan ditemui berbagai tanda dan gejala yaitu pasien mengalami oedema pada daerah yang mengalami fraktur, timbul nyeri akibat incisi, keterbatasan lingkup gerak sendi, dan gangguan aktivitas fungsional terutama gangguan berjalan.

6. Komplikasi
Pada kasus ini jarang sekali terjadi komplikasi karena incisi relatif kecil dan fiksasi cenderung aman. Komplikasi akn terjadi bila ada penyakit penyerta dan gangguan pada proses penyambungan tulang.

7. Prognosis
Prognosis pada pasca operasi fraktur cruris dextra 1/3 distal dikatakan baik apabila pasien secepat mungkin melakukan terapi latihan untuk membantu mengembalikan aktivitas fungsionalnya. Prognosis pada status fungsional yaitu baik selama pasien mendapatkan penanganan berupa terapi latihan dengan baik.

B. Deskripsi Problematika Fisioterapi
Problematika yang sering terjadi pada pasca operasi fraktur cruris dextra 1/3 distal, antara lain : (1) impairment berupa nyeri gerak akibat luka incisi operasi, oedema pada tungkai kanan terjadi karena suatu reaksi radang terhadap cidera jaringan, menurunnya lingkup gerak sendi karena adanya rasa nyeri dan oedema sehingga pasien malas untuk bergerak (2) functional limitation berupa penurunan kemampuan transfer dan ambulasi, (3) participation restriction berupa ketidakmampuan pasien melaksanakan kegiatan bersosialisasi dalam masyarakat

C. Teknologi Intervensi Fisioterapi
Tujuan utama penatalaksanaan rehabilitasi pada perawatan pasca fraktur adalah mengembalikan pasien tersebut dalam tingkat aktivitas normalnya (Garrison, 1996). Modalitas fisioterapi yang digunakan untuk penanganan pasca operasi fraktur cruris dextra 1/3 distal dengan terapi latihan. Terapi latihan adalah suatu usaha penyembuhan dalam fisioterapi yang dalam pelaksanaannya menggunakan gerakan tubuh, baik secara aktif maupun pasif (Priatna, 1985).
Terapi latihan yang dapat dilakukan :

1. Static contraction
Static contraction merupakan kontraksi otot secara isometrik untuk mempertahankan kestabilan tanpa disertai gerakan (Priatna, 1985). Dengan gerakan ini maka akan merangsang otot-otot untuk melakukan pumping action sehingga aliran darah balik vena akan lebih cepat. Apabila sistem peredaran darah baik maka oedema dan nyeri dapat berkurang.

2. Latihan pasif
Merupakan gerakan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan dari luar sedangkan otot penderita rileks (Priatna, 1985). Disini gerakan pasif dilakukan dengan bantuan terapis.

3. Latihan aktif
Latihan aktif merupakan gerakan murni yang dilakukan oleh otot-otot anggota tubuh pasien itu sendiri. Tujuan latihan aktifmeningkatkan kekuatan otot (Kisner, 1996). Gerak aktif tersebut akan meningkatkan tonus otot sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi makanan akan diedarkan oleh darah. Dengan adanya oksigen dan nutrisi dalam darah, maka kebutuhan regenerasi pada tempat yang mengalami perpatahan akan terpenuhi dengan baik dan dapat mencegah adanya fibrotik.

6. Latihan jalan
Salah satu kemampuan fungsional yang sangat penting adalah berjalan. Latihan jalan dilakukan apabila pasien telah mampu untuk berdiri dan keseimbangan sudah baik. Latihan ini dilakukan secara bertahap dan bila perlu dapat menggunakan walker. Selain itu dapat menggunakan kruk tergantung dari kemampuan pasien. Pada waktu pertama kali latihan biasanya menggunakan teknik non weight bearing ( NWB ) atau tanpa menumpu berat badan. Bila keseimbangan sudah bagus dapat ditingkatkan secara bertahap menggunakan partial weight bearing ( PWB ) dan full weight bearing ( FWB ). Tujuan latihan ini agar pasien dapat melakukan ambulasi secara mandiri walaupun masih dengan alat bantu.

sumber: http://fisioterapiari.blogspot.com/2009/06/penatalaksanaan-terapi-latihan-pasca.html

Tips Herbal: jerawat bisa hilang tanpa bekas dengan madu

Jika Anda berjerawat atau punya banyak bekas jerawat di wajah, tentu Anda akan mencoba segala hal untuk membuat jerawat dan bekasnya segera menghilang dari wajah.
Alam telah menyediakan obat terbaik untuk menyembuhkan jerawat dan merawat kecantikan kulit.
Anda dapat membersihkan kulit secara holistik dengan menggunakan produk alami dan mengonsumsi makanan sehat.
Salah satu produk alam yang bisa digunakan untuk merawat wajah berjerawat sekaligus mempercantik dan mengencangkan kulit wajah adalah madu.
Madu dapat digunakan sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat, bekas jerawat, serta mengurangi kemerahan dan iritasi akibat jerawat.
Madu mengandung sifat penyembuh alami yang terdiri dari enzim, antioksidan, dan anti bakteri yang dapat membantu membersihkan kulit.
Selain itu, madu merupakan pelembab alami yang sangat bagus. Madu juga dapat mengurangi kelebihan minyak pada kulit. Masker wajah yang terbuat dari madu sangat bagus untuk orang yang memiliki kulit sensitif.
Menggunakan madu 2-3 kali seminggu sebagai masker wajah, bukan hanya akan mengurangi jerawat dan bekasnya, tetapi juga akan membuat kulit wajah bercahaya.
Berikut adalah tips menggunakan madu sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat dan bekasnya:
1. Gunakan bandana untuk mencegah rambut terurai ke area wajah sebelum menggunakan masker wajah dari madu.
2. Hapus semua make-up dan cuci wajah dengan sabun lembut dan air hangat sebelum menggunakan masker madu.
3. Tuangkan satu sendok makan madu murni yang masih mentah ke dalam mangkuk kecil. Jika mau, Anda bisa menghangatkan madu selama 10 detik dalam microwave sebelum menggunakannya.
4. Oleskan madu menggunakan aplikator atau jari yang sebelumnya sudah dibersihkan. Oleskan madu dengan lapisan tebal ke seluruh area wajah. Biarkan madu menempel pada wajah selama 15 menit sampai satu jam.
5. Untuk menghilangkan madu, usapkan handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat ke wajah. Ulangi proses ini sampai semua madu benar-benar bersih dari wajah.
Anda dapat menggunakan masker madu ini 2-3 kali dalam seminggu atau sesuai dengan keinginan.


sumber:http://amazine.co/2486/tips-herbal-menghilangkan-jerawat-dan-bekasnya-dengan-madu/

Friday, May 10, 2013

Tips Efektif Mengecilkan Pori-pori Wajah

Sebelum berusaha mengecilkan pori-pori wajah, Anda harus mempelajari lebih dahulu apa yang menyebabkan pori-pori menjadi besar.
Banyak orang yang tidak benar-benar dapat mengecilkan ukuran pori-pori, tapi hanya bisa membuatnya terlihat lebih kecil.
Seiring bertambahnya usia, pori-pori umumnya akan membesar karena semakin berkurangnya elastisitas kulit.
Berikut adalah tips untuk mengecilkan pori-pori wajah secara efektif:
1. Mencari tahu penyebab utama membesarnya ukuran pori-pori.
Genetika memainkan peran yang cukup besar dalam menentukan ukuran pori-pori, dan sayangnya tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah faktor tersebut.
Minyak pada kulit secara natural akan turut menentukan ukuran pori-pori. Tubuh menghasilkan sebum (minyak kulit)  secara alami untuk mencegah kulit dari kekeringan.
Jika Anda memiliki kulit yang sangat berminyak, kotoran akan mudah menempel dan mengendap dalam pori-pori sehingga membuat pori-pori  semakin membengkak dan meregang.
2. Gunakan topical retinoid solution untuk merawat kulit wajah.
Topical retinoid solution akan membantu melarutkan bakteri pada kulit dan meminimalkan kerusakan akibat jerawat dan matahari. Jerawat dan matahari bisa menyebabkan pori-pori semakin membesar.
Gunakan krim tersebut sesuai petunjuk dan pastikan untuk menggunakan tabir surya ketika Anda berada di bawah paparan sinar matahari.
3. Jaga pori-pori tetap bersih.
Membersihkan pori-pori tidak selalu mudah, tetapi ini mutlak diperlukan untuk mengurangi penampilan pori-pori yang besar dan mencegahnya agar tidak semakin membesar.
Gunakan pembersih kulit wajah setiap hari dan setiap saat setelah melakukan aktivitas yang membuat berkeringat. Gunakan exfoliate seminggu sekali untuk menghilangkan lapisan kulit mati.
Exfoliate harus digunakan sesekali saja karena dapat menyebabkan kulit kering sehingga memproduksi lebih banyak minyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.
4. Gunakan pelembab wajah yang dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori.
Hindari pelembab yang mengandung minyak dan mulailah menggunakan pelembab non-comedogenic. Make-up juga dapat menyebabkan pori-pori menjadi besar, jadi pastikan untuk mencuci make-up sebelum tidur.
Gunakan skin primer sebelum menggunakan foundation, ini akan membantu meratakan warna kulit dan mencegah make-up merembes ke dalam pori-pori.

Tips untuk Mengobati Gusi Bengkak

Jenis pengobatan yang tepat untuk gusi bengkak akan sangat tergantung pada penyebab kondisi tersebut.
Ada berbagai solusi medis maupun cara alternatif untuk menyembuhkan gusi bengkak.

Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter gigi untuk menemukan akar masalah dan menentukan perawatan terbaik bagi pembengkakan gusi.
Berikut adalah beberapa cara untuk menyembuhkan pembengkakan gusi.

1. Bilas mulut dengan larutan air garam.
Tambahkan satu sendok makan garam pada segelas air hangat dan aduk hingga tercampur merata.
Kumur menggunakan air garam selama beberapa menit. Ulangi proses ini beberapa kali sehari untuk meringankan gusi bengkak.

2. Kumur dengan air perasan lemon.
Peras satu buah lemon ke dalam segelas penuh air hangat. Kumur dengan larutan ini selama beberapa menit 2-3 kali sehari.

3. Membersihkan gigi dengan benang gigi.
Gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan dari sela gigi.
Sisa makanan yang tidak dibersihkan akan memicu gingivitis atau penyakit yang menyebabkan gusi bengkak dan berdarah.

4. Mengkonsumsi vitamin setiap hari.
Gusi bengkak dapat terjadi akibat kekurangan vitamin C, asam folat, atau zat besi.
Konsumsi multivitamin yang mengandung vitamin dan mineral penting jika diperlukan.

5. Memijat gusi.
Cara lain untuk meringankan pembengkakan gusi adalah dengan memijat gusi menggunakan cotton buds.
Lakukan pemijitan setidaknya 5 menit setiap hari untuk meningkatkan aliran darah ke gusi.

6. Propolis.
Teteskan ekstrak propolis ke dalam mulut. Biarkan setidaknya satu menit sebelum dibilas dengan air.

sumber:http://amazine.co/11976/6-tips-mengobati-gusi-bengkak/

Frozen Shoulder

Adhesive capsulitis, or “Frozen Shoulder” is generally a self-limited process that improves with time and conservative treatment.  Non-the-less, it can be a perplexing problem leaving patients frustrated by loss of function and the length of time necessary for recovery.  The onset of frozen shoulder is often marked by an awareness of pain associated with decreased shoulder motion. This may be characterized by inability to reach behind the back, for example, when fastening a garment or when reaching into a back trouser pocket.  Pain is sharp at the extremes of arm motion and sleep is almost always interrupted by pain.  The surrounding muscle groups of the neck and shoulder blade frequently become overworked, stiff and tender.
Incidence 

Frozen Shoulder affects 2 to 3 percent of the population ad occurs most commonly between the ages of 40 and 60.  It affects women in 70% of the cases.  Fifteen percent of patients will eventually develop bilateral disease.  A history of a minor strain or injury before onset may be noted; however, it is unclear whether this is an independent event or merely an early awareness of the pain associated with the onset of adhesive capsulitis.   Fortunately, frozen shoulder is only infrequently associated with underlying shoulder problems such as bursitis or rotator cuff injury. In general, resolution of the joint contracture does not uncover a secondary shoulder problem that then requires treatment, nor does frozen shoulder recur in the same shoulder.

Predisposing Factors

Ten to 20% of diabetic individuals at some point suffer adhesive capsulitis.  Diabetic frozen shoulder tends to develop into a more severe and resistant contractures, and are far more likely to require surgical treatment.   Other predisposing factors include a period of shoulder immobilization, hyperthyroidism, Parkinson’s disease and clinical depression.  The reasons for the association of these varied conditions with frozen shoulder remains unclear.

Pathology

Though some theories suggest an underlying inflammatory basis, the precise cause of adhesive capsulitis, remains elusive.  We do know however, that the capsule surrounding the shoulder joint thickens and contracts much like a shirt that is washed in scalding water. The tightened, shrunken capsule binds the shoulder joint and restricts arm motion.  Severe pain occurs when the shoulder reaches the end of its limited motion stretching the tightened inflamed capsule.

X-ray showing shoulder Relocated.
Shoulder Joint and Capsule
shoulder dislocated
Shoulder Joint
Three Stages of Development

The natural history of adhesive capsulitis (its clinical course) is divided into three stages:
  • Stage One: progressive loss of motion with increasing pain, particularly at night lasting approximately 2 to 9 months.
  • Stage Two: Though range of motion is markedly limited pain begins to lessen and ROM begins to again increase. This stage lasts, on average, 4 to 12 months.
  • Stage Three: Gradual restoration of motion and resolution of pain over the next 12 to 42 months.
For the majority of patients, adhesive capsulitis is a self-limiting process, with a gradual and spontaneous increase in range of motion. Approximately 7 to 15 percent of patients, however, will suffer permanently motion loss.  Diabetics, as noted previously, for reasons that are unclear, present with more profound loss of motion, and are more resistant to improvement with conservative treatments.  In these individuals, manipulation and possible capsular release may be appropriate.

Management

With the exception of diabetic frozen shoulder, the great majority of individuals with adhesive capsulitis will note significant, if not complete resolution of stiffness and pain within four years of the onset of symptoms.  Studies have demonstrated little if any difference in eventual therapeutic outcome despite treatment differences.  Comparisons between formal physical therapy, shoulder manipulation and simple home exercises have consistently failed to reveal differences in eventual range of motion or patient comfort. Prompt professional intervention, rather than benign neglect does, however, shorten disability and improve quality of life by achieving motion and relieving pain in the near term.   Simply put, for many individuals, four years can be a long time to wait.

Arthroscopic Treatmentfrozen shoulder excercises

In those individuals who do not improve with conservative care and who wish relief from the pain and limitation of adhesive capsulitis manipulation and arthroscopic capsular release can produce more rapid improvement.   Under anesthesia the shoulder is taken through a complete range of motion, separating the contracted capsule.  In profound contractures, a short arthroscopic procedure to surgically divide any remaining contractures or contracted capsule may be necessary to achieve full motion.  The goal of the surgery is a more rapid restoration of motion and relief of pain.. Both are followed by a course of  physical therapy.

Exercise Guide

The great majority of patients, it must be remember, will dramatically improve with conservative treatment.  On the other hand, too vigorous or forceful exercise program may paradoxically lead to increased pain and even further shoulder restriction.  Exercise, whether at home or in a therapy unit should be gradual, and progressive and gently challenging. Regular exercises to restore your normal shoulder motion and flexibility and a gradual return to everyday work and recreational activities are important for your full recovery. Exercise from 10 to 15 minutes 2 or 3 times a day during your early recovery

Printed Information (PDF)

This information is provided by Orthopedic Spine and Sport Medicine Center as basic information about a specific orthopedic topic. It is not intended as a personal reply to your specific questions or concerns. It is hoped that the contents of this instruction will help you understand the nature of your orthopedic problem and the possibilities of treatment. The final decision regarding treatment, however, must take into account the possibilities of outcomes and complications and should be made only after consideration and further discussion with your physician. For more information, please contact Orthopedic Spine and Sports Medicine Center at 201-587-1111.

source: http://www.ossmc.com/frozen-shoulder.php