Friday, October 19, 2012

permasalahan yang timbul pada kondisi paska operasi pemasangan Kirschner Wire akibat fraktur klavikula 1/3 tengah bilateral


Setelah dilakukan intervensi fisioterapi dengan menggunakan modalitas terapi latihan berupa Breathing Exercise, Relaxed Passive Exercise, Free Active Exercise dan edukasi belum didapatkan hasil yang optimal, mengingat intervensi yang diberikan hanya satu kali. Belum didapatkannya hasil pengurangan nyeri, kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang diantaranya adalah proses penyembuhan luka operasi yang belum sempurna dimana masih terjadi reaksi radang, handling terapis yang kurang mantap, singkatnya sesi latihan yang berpengaruh terhadap dosis yang kurang adekuat serta faktor kondisi pasien yang menyangkut semangat maupun kondisi tubuh yang memang lemah/kelelahan.
Untuk pengurangan keluhan pusing serta perasaan bahwa tubuh pasien terasa lebih enak setelah latihan menurut penulis dapat disebabkan oleh adanya peningkatan suplai oksigen (nutrisi) yang saling berkorelasi dengan peningkatan metabolisme tubuh pasien. Adanya peningkatan suplai oksigen melalui latihan nafas menyebabkan tercukupinya kebutuhan oksigen tubuh sewaktu melakukan kerja/aktifitas. Pusing terjadi karena kurangnya suplai oksigen
(nutrisi) ke otak, penurunan suplai tersebut dipengaruhi oleh turunnya aktifitas jantung yang merupakan efek dari pembiusan serta posisi pasien. Pasien berada dalam posisi tidur terlentang (tekanan perifer akan turun karena eliminasi gravitasi) dan aktifitas/kerja tubuh juga turun sehingga kebutuhan oksigen juga sedikit. Hal ini membuat jantung lebih ringan melakukan kerjanya, apabila ini berlangsung cukup lama maka respon adaptasi jantung terhadap aktifitas tubuh/setting parasimpatis jantung akan turun ambang rangsangnya. Adanya aktifitas (peningkatan tekanan perifer yang dalam hal ini adalah kerja/aktifitas tubuh dan peningkatan gaya gravitasi yang dalam hal ini adalah perubahan posisi) menyebabkan jantung lambat dalam merespon perubahan tersebut, tekanan darah akan naik namun suplai darah belum sampai ke otak sehingga akan kekurangan oksigen. Secara otomatis pula sistem parasimpatis tubuh memberikan intruksi ke jantung supaya mencukupi kebutuhan oksigen yang dibawa darah ke otak denga mempercepat frekuensi pemompaan (terasa berdebar-debar). Meskipun frekuensi pemompaan bertambah jika dalam darah sendiri kandungan oksigennya sedikit tentu masih belum dapat mencukupi kebutuhan. Secara otomatis paru-paru akan  meningkatkan frekuensi pernafasannya supaya kandungan oksigen dalam darah bertambah banyak dengan tujuan mencukupi kebutuhan (terasa sesak nafas/bernafas cepat). Dengan pemberian Breathing Exercise diharapkan kandungan oksigen darah semakin banyak, sehingga frekuensi pemompaan jantung tidak bertambah terlalu banyak. Hal inilah yang diharapkan dapat merubah setting sistem parasimpatis jantung  dalam merespon terjadinya perubahan posisi tubuh/aktifitas kerja tubuh. Respon tanggap rangsang/adaptasi yang cepat inilah yang harapkan sehingga pasien tidak mudah merasa pusing/berdebar-debar/cepat lelah dalam mlakukan aktifitas kerja/perubahan posisi tubuh.
Singkatnya waktu dan pertemuan serta kondisi pasien yang baru 2 hari paska operasi membuat penulis berpendapat bahwa target dan hasil yang dicapai sudah cukup optimal. Fase penyembuhan luka operasi dan penyembuhan tulang yang baru terjadi 2 hari merupakan faktor yang berpengaruh terhadap intervensi fisioterapi. Adanya beberapa kontra indikasi gerakan menjadikan latihan/intervensi yang diberikan  serta problematik yang muncul menjadi lebih sedikit. Beragam variasi teknik modalitas Fisioterapi perlu mendapatkan perhatian ketepatan aplikasi. Ada beberapa hal yang dapat mendukung peningkatan kondisi pasien, antara lain : (1) motivasi pasien dan peran serta keluarga saat dilakukan terapi, (2) program fisioterapi yang dilakukan secara rutin sebelum dan sesudahnya, (3) ketepatan dan pelaksanaan edukasi yang diberikan oleh terapis. Sedangkan faktor yang dapat menjadi kendala pemulihan pasien yaitu berjalannya terapi sesuai dengan suasana hati pasien dan mengkin juga fisioterapisnya.

b. Kesimpulan
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan penyusun tulang (mc Rae, 1994). Hal ini dapat terjadi oleh karena trauma langsung, tidak langsung, kelelahan tulang/karena proses patlogi pada tulang tersebut. Pada kondisi ini terjadinya fraktur karena adanya trauma langsung pada tulsng klavikula 1/3 tengah kanan dan kiri dan mendapatkan tindakan pemasangan fiksasi Kirschner Wire.
Problematika yang muncul pada kondisi ini adalah : (1) nyeri pada daerah irisan operasi dan spasme otot Pektoralis serabut atas, (2) keterbatasan LGS bahu kanan-kiri dan leher. Dan mengalami keterbatasan fungsional berupa gangguan aktifias yang melibatkan fungsi lengan, misalnya : saat tidur miring, bangun, aktifitas perawatan diri (memakai baju, makan, dll), berpegang dengan tumpuan lengan, mengangkat barang, dll. Timbulnya masalah potensial yang berupa kontraktur jaringan lunak sekitar sendi bahu, komplikasi bed rest lama (hipotensi ortostatik, dekubitus) jika pasien tiduran terlalu lama, penurunan kekuatan otot bahkan dapat sampai atropi.
Berdasarkan problematika yang dijumpai, maka tujuan jangka pendek fisioterapi adalah (1) menjaga LGS bahu sesuai indiksi gerak (<90°), (2) mencegah terjadinya problem potensial, (3) menjaga kondisi/kemampuan yang ada jangan sampai turun dengan latihan Breathing Exercise, Relaxed Passive Exercise, latihan duduk serta Free Active exercise. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan LGS sendi bahu dan kekuatan otot-otot sekitar sendi bahu kanan-kiri.
Teknologi intervensi fisioterapi yang dipilih untuk mengatasi problematik yang muncl pada kondisi diatas adalah terapi latihan berupa Breathing Exercise, Relaxed Passive Exercise, Free Active exercise dan edukasi. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan modalitas fisioterapi di atas dapat membantu meskipun belum terlihat secara nyata mampu mengatasi permasalahan tang timbul pada kondisi paska operasi pemasangan Kirschner Wire akibat fraktur klavikula 1/3 tengah bilateral

1 comment:

  1. Where to play Baccarat | Play Online Baccarat - FBCasino
    Learn 바카라 사이트 how to play baccarat online at FBCasino Casino, where you can 카지노사이트 play casino games for real money. Sign up or Sign Up. 바카라 사이트 Play now.

    ReplyDelete